A. Pengertian Media dan Sumber Belajar
pengertian
media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yakni
sumber pesan dan penerima pesan, sehingga media pembelajaran dapat diartikan
sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan dan penerima
pesan.
Sumber belajar
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dugunakan untuk memfasilitasi
kegiatan belajar. AECT mengklasifikasikan sumber belajar menjadi dua yaitu
sumber belajar yang dirancang (resources by design), contohnya LKS dan sumber
belajar yang dimanfaatkan (resources by utilization), contohnya bank,
pengadilan, museum, dsb. Terdapat banyak definisi media oleh ahli-ahli
terkemuka seperti Bretz, Gerlach&Elly, dan AECT (Association for
Educational Communication and technology).
Berdasarkan
dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh ahli-ahli tersebut, dapat
diakatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau
peristiwa yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan
sikap, dengan kata lain bahwa guru/dosen, buku ajar, lingkungan adalah media
pembelajaran. Setiap media merupakan saran untuk mencapai tujuan. Didalamnya
terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi
ini mungkin didapatkan melalui nuku, internet, rekaman, film, mikro film,dsb.
Media pembelajaran terdapat dua unsur, yakni perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Contoh dari perangkat keras yakni OHP, slide
proyekor, opaque proyektor, LCD proyektor, film proyektor, sedangkan contoh
dari software yakni transparansi, film slide, Ms. Power Point, film.
B. Konsep Media dan Sumber Belajar
Baik media maupun sumber belajar secara garis besarnya,
terdiri dari dua jenis, yakni
1. Yang
dirancang (by design), yakni media dan sumber belajar yang secara khusus
dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Yang
dimanfaatkan (by utilization), yaitu media dan sumber belajar yang tidak
didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,
diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
a. Konsep Media
Pembelajaran
Terdapat beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan para
ahli, namun pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki persamaan.
Secara garis besar media pembelajaran terbagi atas:
1) Media
audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki unsur
suara, seperti radio dan rekaman suara.
2)
Media
visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur
suara, seperti gambar, lukisan, foto, dan sebagainya.
3) Media
audio-visual, yakni media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur
gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.
b. Konsep Sumber
Belajar
AECT membedakan enam jenis sumber belajar, yaitu:
1. Pesan
(message), yakni sumber belajar yang meliputi pesan formal dan nonformal. Pesan
formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi atau pesan yang
disampaikan guru dalam situasi pembelajaran, yang disampaikan baik secara lisan
maupun berbentuk dokumen, seperti peraturan pemerintah, kurikulum, silabus,
bahan pelajaran, dan sebagainya. Pesan nonformal yakni pesan yang ada di
lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran,
seperti cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
2. Orang
(People), yakni orang yang menyimpan informasi. Pada dasarnya setiap orang bisa
berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok,
yakni (a) orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik
secara profesional, seperti guru, instruktur, konselor, widyaiswara, dan
lain-lain; dan (b) orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di
lingkungan pendidikan, seperti dokter, atlet, pengacara, arsitek, dan
sebagainya.
3. Bahan
(Materials), yakni suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparansi, film, slides, dan
sebagainya.
4. Alat
(Device), yakni benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan
perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti
komputer, radio, televisi, VCD/DVD, dan sebagainya.
5. Teknik
(Technic), yakni cara atau prosedur yang diguakan orang dalam memberikan
pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, seminar,
simulasi, permainan, dan sejenisnya.
6. Latar
(Setting), yakni lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun yang berada di
luar sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun yang tidak secara khusus
disiapkan untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula,
teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.
C. Ciri-ciri Media dan Sumber Belajar
Media pembelajaran mempunyai beberapa ciri untuk
dapat dikenali. Ciri-ciri umum media pembelajaran berdasarkan pengalaman
belajar saya adalah:
a.
Media
pembelajaran identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung.
b.
Media
pembelajaran digunakan dlm proses komunikasi.
c.
Media
pembelajaran merupakan alat yg efektif.
d.
Media
pembelajaran sangat berperan bagi kepentingan pendidikan.
e.
Media
pembelajaran erat kaitannya dgn metode mengajar
Beberapa ciri menurut
Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang
merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu :
1. Ciri fiksatif (fixative property). Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam,
menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara
ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah
direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.
Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket
komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian yang
terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri manipulatif
(manipulatif property). Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri
manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi
kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian
yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan
membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka
kearah yang tidak diinginkan.
Praktiknya seperti bagaimana proses larva
menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik
rekaman fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali
hasil rekaman video. Selain itu juga bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi
kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatifdari media. Demikian
pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada
rekaman gambar hidup(video, motion film) kejadian dapat diputar mundur.
3. Ciri
disributif (distributive property). Ciri distributif dari media memungkinkan
suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam
dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap
digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara
berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan
terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
D.
Peranan Media dan Sumber Belajar
Media dan
sumber belajar yang baik adalah yang mempunyai peranan dan manfaat dalam
penggunaannya. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada pemaparan berikut:
1. Peranan media
pembelajaran
Ada beberapa
peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.
Media pembelajaran mengatasi perbedaan
pengalaman pribadi peserta didik.
b. Media
pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Mengamati benda
yang terlalu kecil.
d. Mengamati benda
yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
e. Mengamati suara
yang halus untuk didengar.
f. Mengamati
peristiwa-peristiwa alam.
g. Media
pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di
atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu
mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk
mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
2.
Peranan Sumber Belajar
Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar
juga memiliki peranan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Menjembatani anak atau siswa dalam
memperoleh pengetahuan (belajar).
b. Mentransmisi
rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam
konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan
pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”;
pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi
dimensi sumber belajar.
3.
Manfaat media belajar
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah
memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar
secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran
seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1.
Penyampaian materi pembelajaran dapat
diseragamkan.
2. Guru mungkin
mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media,
penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan
secara seragam.
3. Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Media dapat
menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual),
sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang
bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
5. Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif.
6. Jika dipilih
dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan
komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung
berbicara “satu arah” kepada siswa.
7. Jumlah waktu
belajar dapat dikurangi.
8. Seringkali
terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar.
Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka
memanfaatkan media dengan baik.
9. Kualitas
belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
10. Penggunaan
media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga
membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
11. Proses
pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
12. Media
pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di
mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru.
13. Sikap positif
siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
14. Dengan media,
proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan
dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.
15. Peran guru
dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
16. Dengan media,
guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi
penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih
banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
4.
Manfaat sumber belajar
1. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a)
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan
pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber
belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran
yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu
menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi
di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar
untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa di SD.
0 komentar:
Posting Komentar