Bulan Dzulhijjah adalah salah
satu bulan yang mulia dimana di dalamnya terdapat banyak keutamaan-keutamaan
yang dapat diamalkan oleh ummat Islam. Salah satu amalan utama di awal
Dzulhijjah adalah puasa Arafah, yaitu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Disebut
puasa Arafah karna tanggal 9 Dzulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan ibadah
Hajji oleh ummat Islam yaitu melakukan wukuf yang bertempat di Arafah. Puasa
ini memiliki keutamaan yang sebaiknya tidak ditinggalkan oleh ummat Islam. Terutama
untuk ummat yang belum berkesempatan untuk pergi menunaikan ibadah Hajji. Bagaimana
Islam menghukumi puasa pada tanggal Dzulhijjah?
Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (6:
428) berkata, “Adapun hukum puasa Arafah
menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang
tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada
di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama
Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya
hadits dari Ummul Fadhl.”
Hadis riwayat Ummul Fadhel binti Harits ra.:
Bahwa beberapa orang berdebat di dekatnya pada hari Arafah tentang
puasa Rasulullah saw. Sebagian mereka ada yang mengatakan bahwa pada hari itu
beliau berpuasa, sebagian mengatakan bahwa pada hari itu beliau tidak berpuasa.
Kemudian aku mengirimkan segelas susu kepada beliau yang wukuf dekat untanya di
Arafah. Ternyata beliau meminumnya (beliau tidak puasa). (Shahih Muslim
No.1894)
Dari hadist di atas dapat kita
simpulkan bahwa berpuasa pada tangga 9 Dzulhijjah disunnahkan untuk orang yang
yang tidak sedang melaksanakan wukuf di arafah. Hal ini dimaksudkan agar orang
yang tidak melakukan wukuf di arafah turut serta merasakan bagaimana indahnya
ibdah hajji. Pendapat lain mengatakan bahwa puasa Arafah menjadi pengganti
ibadah haji bagi orang-orang yang belum mampu melaksanakannya, baik secara
materi maupun waktu.
Sedangkan keutamaan puasa Arafah
adalah:
1. Menghapuskan dosa masa lampau maupun yang
akan datang.
Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari Arafah - yaitu
tanggal 9 Zulhijjah. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Puasa pada hari itu
dapat menutupi dosa pada tahun yang lampau serta tahun yang akan datang."
(Riwayat Muslim).
Indahnya islam. Dengan puasa sehari saja, dapat
menghapuskan dosa 1 tahun di masa lalu bahkan 1 tahun di masa yang kan
mendatang, yang dimana kita saja msih belum tahu dimasa depan akan melakukan
dosa apa, tapi oleh Allah dengan puasa Arafah dosa kita di masa yang akan
datang bisa dihapuskan.
2. Terkabulnya Do’a-do’a
Selain berpuasa kita juga disunnahkan untuk
memperbanyak do’a pada bulan Arafah. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
"Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.
Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku
adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata,
tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah
Maha Menguasai segala sesuatu)." (HR. Tirmidzi).
3. InsyaAllah terlindung dari api neraka
Diantara keutamaan hari Arafah adalah terlindung dari
api neraka. Sebagian ulama menjelaskan bahwa pembebasan dari neraka pada hari
Arafah diberikan Allah bukan hanya kepada jamaah haji yang sedang wukuf,
melainkan juga untuk kaum muslimin yang tidak sedang menjalankan haji.
Begitu banyak keutamaan berpuasa pada hari Arafah. Semoga
tulisan di atas dapat bermanfaat dan memotifasi anda dalam kiat melaksankan
ibadah sunnah. Semoga kita diberi kesempatan untuk mengamalkan sunnah tersebut
bagi yang belum diberi kesempatan beribadah Hajji. Dan semoga kita segara
mendapat panggilan-Nya untuk berkunjung ke tanah suci untuk melaksanakan rukun
Islam yang ke-5 yaitu ibadah Hajji. Amiiin
0 komentar:
Posting Komentar